Total Tayangan Halaman

Jumat, 27 Desember 2013

Mengenal Kepribadian dalam Penerapannya Guna Mencapai Sukses Belajar

    ASSALAMUALAIKUM Wr. Wb. 
Hi dan salam kenal yo dari saya pendatang baru blogger  hehee..., sesuai dengan judul diatas dan tanpa basa-basi ataupun panjang lebar lagi, saya akanmembagikan inti judul postingan diatas yang mana akan menjadi "DEBUT  SAYA." Silahkan disimak ya agan-agan sekalian.


Mengenal Bentuk Kepribadian Dasar

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kepribadian berarti cara bertingkah laku atau bersikap yang merupakan ciri khusus seorang individu serta hubungannya dengan orang lain di lingkungannya. Kepribadian merupakan faktor penentu hasil belajar bahasa kedua, karena berbeda kepribadian maka berbeda pula hasil belajarnya. Kepribadian merupakan karakter yang terlihat pada manusia yang merupakan karakter tertentu dan alami muncul dalam diri seseorang.

     Kepribadian seseorang terbagi atas dua jenis, yaitu orang dengan kepribadian tertutup (introvert) dan orang dengan kepribadian terbuka (ekstrovert). Pada dasarnya, banyak orang menganggap bahwa orang yang memiliki kepribadian terbuka akan lebih cepat dalam menelaah  bahasa keduanya.
  1. Introvert
     Introvert berarti kepribadiannya lebih dipengaruhi oleh dunia subjektif, sangat memperhatikan detil dan eorientasinya tertuju ke dalam. Orang yang memiliki kepribadian introvert ini umunya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Lebih mudah diatur dan dididik.
  • Lebih mendisiplinkan diri untuk belajar dengan baik.
  • Lebih suka melakukan tugas yang detil, mempunyai kesanggupan untuk berkonsentrasi, dan bekerja dengan  benda-benda daripada dengan orang.
  • Introvert cenderung untuk menyendiri di kamar atau hanya mempunyai satu atau dua teman saja.
  •  Dingin dan tidak mudah dipengaruhi.
     2.   Ekstrovert

      Ekstrovert berarti kepribadian yang lebih dipengaruhi oleh dunia objektif, orientasinya lebih keluar. Pikiran, perasaan, serta tindakannya lebih banyak ditentukan oleh lingkungan.
Ciri-ciri dari orang yang berkepribadian ekstrovert adalah sebagai berikut:
  • Biasanya melakukan pekerjaan lebih baik jika ada hubungannya dengan orang lain.
  • Kurang dapat mendisiplin diri sendiri.
  • Ekstrovert lebih populer di sekolah dan biasanya mereka dipilih sebagai para pemimpin.
      Pada awalnya, anggapan bahwa pemelajar ekstrovert akan lebih cenderung berprestasi  karena lebih banyak bergaul dan berinteraksi dibandingkan dengan pemelajar introvert. Hal ini dikuatkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Gass and Selinker (2008) menyatakan bahwa extrovert lebih baik dari introvert karena extrovert lebih banyak bicara dan ingin terlibat secara langsung dalam aktivitas sosial. Tetapi  Troike (2012) menggemukakan bahwa kaum introvert lebih cakap dalam belajar, hal ini di karenakan  ternyata mereka memiliki fokus  lebih, dalam hal konsentrasi belajar. Hal tersebut merupakan dua hal berbeda yang saling bertentangan, ya introvert dengan (tertutupnya) dan ekstrovert dengan (keterbukaannya).
 open vs closed
       Keterbukaan lah yang membuat seseorang menjadi lebih mudah dalam mencari dan menelaah informasi, kaum ekstrovert tentunya tak perlu harap cemas, dengan sifat serta orientasinya yang keluarnya. Namun lain halnya dengan kaum introvert, kurangnya minat dalam melakukan new interaction menjadikan mereka sulit beradaptasi dengan lingkungan baru sehingga mereka kadang hanya memiliki sedikit teman.
       Kecenderungan seperti ini menjadi hambatan bagi para introvert untuk meluaskan pergaulannya, namun hal tersebut justru membuat fokus mereka lebih baik sehingga mereka akan sanggat fleksibel dalam belajar dan berbakat. Sementara itu sang lawannya yakni kaum ekstrovert, pasti memiliki sebuah jaringan pergaulan yang sanggat luas dan juga sanggat dinamis. Hal ini menjadikan mereka memiliki bukan hanya kecerdasan secara teori namun pengalaman langsung mereka di media sosial sanngat membantu mereka mencapai kesuksesan serta kehebatan.

Beberapa hal yang dapat memotivasi ;
  • Memberikan pujian kepada pemelajar yang melakukan sesuatu dengan baik meskipun hal itu tidak begitu berarti.
  • Kurangilah kecaman atau kritik yang dapat mematikan motivasi pemelajar.
  • Menciptakan persaingan yang sehat di antara pemelajar.
  • Menciptakan kerjasama antara pemelajar.
  • Berikan umpan balik kepada pemelajar atas hasil pekerjaannya.
  • Hargai hasil yang sudah di dapat pembelajar.
Carrol (1962: 128-30) telah mengidentifikasi 4 kemampuan yang independen yang membentuk bakat belajar Bahasa kedua, yaitu :
  1. Kemampuan mengkode fonetik  artinya kemampuan untuk “mengkode” bahan fonetik auditoris sedemikian rupa sehingga hal ini bisa di ketahui, diidentifikasi, dan diingat sedikit lebih lama dari beberapa detik.
  2. Kepekaan gramatis artinya kemampuan untuk mengenal fungsi gramatis dari kata-kata dalam konteks kalimat.
  3. Kemampuan belajar bahasa secara induktif yang artinya kemampuan untuk menarik kesimpulan bentuk-bentuk, kaidah-kaidah, dan pola-pola linguistik dari isi linguistik baru itu sendiri dan sedikit pengawasan dan bimbingan.
  4. Kemampuan mengingat di luar kepala adalah kemampuan untuk mempelajari sejumlah besar asosiasi dalam waktu yang relatif pendek

Kesimpulan
Dalam dunia pendidikan terdapat banyak faktor dalm menunjang pendidikan yang baik(semestinya). Salah satu tugas yang diemban oleh para pendidik adalah memahami akan berbagai faktor pendukung pendidikan tersebut. Diantara berbagai faktor tersebut adalah bagaimana para pendidik bisa memahami akan situasi dan kondisi, baik lingkungan maupun peserta didik itu sendiri. Peserta didik sebagai objek dari pendidikan sangat urgen untuk diperhatikan dari berbagai faktor. Faktor tersebut yang harus diperhatikan adalah tahap perkembangan dari peserta didik tersebut. Diantara perkembangan perserta didik tersebut adalah bagaimana dari individu dan karakteriststiknya
Setiap pemelajar memiliki cara yang berbeda untuk beradaptasi dan memahami petunjuk  khususnya dalam pembelajaran bahasa. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap individu itu memiliki keunikan masing – masing.  Keunikan yang ada pada masing-masing individu yang akan membedakan cara berpikir, berperasaan, dan bertindak. Tidak ada individu yang sama dengan individu lain, sekalipun kembar identik. Pada dasarnya, keunikan yang dimiliki individu mengacu kepada perbedaan. Setiap perbedaan – perbedaan itu menjadikan individu tersebut mencapai hasil  yang berbeda. Dalam pemelajaran khususnya pemelajaran bahasa, setiap individu memiliki cara masing – masing untuk mencapai hasil yang maksimal.
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa pemelajar extrovert cenderung lebih baik dalam pemelajaran bahasa dibandingkan dengan pemelajar yang introvert tetapi disamping itu perkembangan mulai terjadi. Penelitian terkini memberikan perpektif yang berbeda bahwa introvert dapat lebih baik dari extrovert. Hal ini memunculkan pencerahan dalam metodologi pengajaran bahasa bahwa banyak hal – hal yang perlu dipertimbangkan jika seorang anak terbuka dan secara langsung mengujarkan sesuatu. Terkadang anak yang introvert juga dapat menerima dengan baik dan sewaktu – waktu dapat menggunakannya dengan benar.

  sampai sini dulu y gan, ntar saya lanjutin lagi kalo ada waktu luang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar